
Tersangkut Kasus Dugaan Korupsi Dana Banpol, Saim Ditetapkan Sebagai Tersangka
Daerah    Senin 30 November 2020    15:39:12 WIBLamongan, Harian Memo – Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Kejaksaan Negeri Lamongan, utamanya terkait penanganan kasus dugaan korupsi. Salah satunya kasus dugaan korupsi dana bantuan Partai Politik (Banpol) yang menyangkut Ketua DPC PDIP Lamongan, sekaligus calon Wakil Bupati Saim.
Bahkan, Saim sempat menyandang status tersangka dalam perkara ini. Sayangnya, hingga saat ini kasus tersebut mengambang, tak jelas penyelesaiannya.
Pada 2012 silam, Lembaga Persatuan Pemburu Koruptor (LPPK) juga luruk ke kantor Kejari di Jalan Veteran. Mereka mendesak agar kasus yang menetapkan (Saim) sebagai tersangka ini segera dituntaskan. Kalah itu, menurut Sumber yang diterima Awak Media Harian Memo di hadapan Kasi Pidsus (Edy Subhan), mengungkapkan, Kejari perlu melanjutkan Kasus Dana Perdin yang masih melibatkan sejumlah orang.
“Saya juga menemukan bukti dana banpol itu tidak dipakai untuk pendidikan politik, tapi dipakai keperluan lain, seperti beli atribut partai, SPJ dan stempel dana banpol ini diduga dipalsukan semua, termasuk tanda tangannya Padahal seharusnya, sebesar 60 pesren dari dana bantun seharusnya untuk pendidikan politik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sumber mengungkapkan, bahwa tidak hanya melaporkan Saim yang kala itu Ketua DPC PDIP, tapi beberapa parpol lainnya.
“Semua akan saya laporkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi Pidsus (Edy Subhan) saat itu berjanji akan mengusut tuntas semua kasus dugaan korupsi di Lamongan. Terkait penetapan seorang ketua partai, yang jadi tersangka dugaan korupsi dana banpol.
“Karena orang itulah yang paling bertanggung jawab sesuai dengan temuan penyidik. Dan perkara dugaan korupsi Dana Banpol ini tetap lanjut. Sedang untuk satu ketua Parpol lagi, Kejari sudah menerbitkan sprin yang akan ditindak lanjuti,” ungkap Sumber.
Sementara, Syamsul (Pimpinan Redaksi Harian Memo) mengatakan, bahwa perlu diketahui saat ini (Saim) merupakan Cawabup yang berpasangan dengan Kartika Hidayati (KarSa) dengan nomor urut 3 ini diusung oleh PKB dan PDIP.
“Jika kasus ini berlanjut dan terbukti di Pengadilan, maka Saim terancam pidana minimal satu tahun penjara,” ujarnya.
Tak hanya itu, Lanjut Syamsul, keberlangsungan pasangan KarSa (Kartika-Saim) juga diujung tanduk. Nah, inilah ujian bagi Kejari Lamongan untuk berani atau tidaknya melanjutkan kasus ini dalam waktu dekat.
“Untuk memastikan kasus ini tidak menguap, Redaksi Harian Memo (Syamsul) akan terus mengawal dan mengungkap kembali kasus ini. Bahkan, jika diperlukan Harian Memo siap kembali melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Tinggi maupun Polda Jatim,” tandasnya. Bersambun.!!! (Syamsul)
Editor : Tim